Gusti hingkang murbèng dumadi

Gusti hingkang murbèng dumadi
Purwakaning sembah konjuk hing asma dalem Gusti Hingkang Murbeng Dumadi hingkang kagungan purba wisesa lan kamulyan hingkang langgeng dumugining salaminipun, Hingkang Maha Asih, Maha Wicaksana hingkang tansah hamimbuhi sagung tumuwuh, hamengkoni gesang lan rumeksa sagunging dumadi. Hesthining manah yektos panembah kawula namung dhumateng Panjenenganipun Gusti.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Aku Percaya 1 - I believe - Creed - Credo - 我信 - 我信

Aku Percaya 1 - I believe - Creed - Credo - 我信 - 我信


Kredo

Kredo (bahasa Latin: credo) merupakan pernyataan atau pengakuan rangkuman mengenai suatu kepercayaan. Dalam Bahasa Latin, kata credo berarti "Aku Percaya". Dalam Bahasa Indonesia, istilah kredo umumnya digunakan oleh umat Katolik.

Daftar isi


Istilah yang Serupa


Confessio Fidei

Dalam Bahasa Latin, kata confessio fidei berarti pengakuan iman. Suatu confessio fidei biasanya sangat panjang jika dibandingkan dengan kredo dan mengungkapkan suatu ajaran dengan sangat rinci. Confessio fidei yang cukup terkenal di antaranya adalah Confessio Augustana (1530) dari Philipp Melanchthon dan Confessio Fidei Westmonasteriensis (1647) dari Majelis Westminster. Dalam Bahasa Indonesia, istilah Pengakuan Iman umumnya digunakan oleh umat Protestan.

Professio Fidei

Dalam Bahasa Latin, kata Professio Fidei berarti pernyataan iman. Suatu professio fidei biasanya merupakan ungkapan iman yang disusun oleh otoritas Gereja Katolik, dan karena itu memiliki sifat resmi. Professio fidei yang cukup terkenal di antaranya adalah Professio Fidei Tridentina (1564) dari Paus Pius IV dan Sollemnis Professio Fidei (1968) dari Paus Paulus VI. Dalam Bahasa Indonesia, istilah Professio Fidei sangat jarang digunakan.

Symbolon

Dalam Bahasa Yunani, kata Symbolon (Συμβολον) berarti tanda, atau lambang, atau penguji. Suatu symbolon biasanya digunakan untuk menyebut suatu kredo yang sangat tua. Symbolon yang cukup terkenal di antaranya adalah Symbolum Nicaenum (325) dan Symbolum Apostolorum (Abad VI). Dalam Bahasa Indonesia, istilah symbolon sangat jarang digunakan.

Latar Belakang

Karena Gereja mendapat tugas dari Kristus untuk mengabarkan ajaran Kristus kepada seluruh makhluk (Markus 16 : 15), maka Gereja merasa perlu untuk memiliki suatu rumusan singkat yang merangkum seluruh ajaran Kristus agar bisa diungkapkan dan diingat semua orang. Rumusan ini disebut Symbolon karena merupakan rumusan yang menjadi tanda iman yang bisa diketahui semua orang. Dengan adanya rumusan tersebut, diharapkan “supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (I Korintus 1 : 10).
Sebagai Tubuh Kristus yang terlihat, Gereja dan umatnya diharapkan tidak hanya untuk memiliki iman yang sama tetapi juga untuk menyatakan iman dengan cara yang sama. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10 : 10). Rumusan itu sendiri diharapkan bisa bertindak “sebagai contoh ajaran” (II Timotius 1 : 13). Karena itu para katekumen wajib mengucapkan kredo sebelum mereka dibaptis dan orang yang telah dibaptis wajib mengucapkan kredo sebelum mereka menerima krisma.
Di kemudian hari, dalam pergelutannya melawan ajaran-ajaran sesat, Gereja merasa perlu menyusun kredo untuk memberi garis batas tegas antara ajaran yang benar dan ajaran yang salah. Hal ini terjadi karena ajaran Gereja berkembang dari hal yang relatif umum menuju ke hal yang relatif khusus. Oleh karena itu bukan hal yang aneh apabila kredo-kredo terdahulu umumnya cukup singkat (yang terdiri tidak lebih dari 12 kalimat pendek), sedangkan kredo-kredo terkemudian umumnya cukup panjang (yang terdiri dari puluhan artikel atau paragraf).

Asal-usul


Kredo yang diakui oleh Gereja Katolik berasal dari tiga jenis sumber, yaitu :
  • Kredo yang berasal dari Gereja Perdana dan Apostolik. Misalnya adalah Kredo Romawi (sebelum Abad IV), Kredo Aquileia (Abad IV), dan Kredo Milan (Abad IV).
  • Kredo yang berasal dari konsili tertentu. Misalnya adalah Kredo Toledo VI (9 Januari 638) dari Konsili Toledo VI, Kredo Toledo XI (7 November 675) dari Konsili Toledo XI, dan Kredo Toledo XVI (2 Mei 693) dari Konsili Toledo XVI.
  • Kredo yang berasal dari paus tertentu. Misalnya adalah Kredo Leo IX (1053) dalam surat berjudul Congratulamur Vehementer, Kredo Innocentius III (1208) dalam surat berjudul Eius Exemplo, dan Kredo Benedictus XIV (1743) dalam konstitusi berjudul Nuper ad Nos.

Kredo yang diakui oleh umat Protestan dan Anglikan berasal dari tiga jenis sumber, yaitu :
  • Kredo yang berasal dari Gereja Katolik. Kelompok ini hanya meliputi tiga kredo, yaitu Kredo Para Rasul, Kredo Nicaea Constantinopel, dan Kredo Athanasius.
  • Kredo yang berasal dari ahli teologi tertentu. Misalnya adalah Confessio Augustana (1530) karya Philipp Melanchthon, Ten Articles (1536) karya Thomas Cranmer, dan Confessio Helvetica Posterior (1562, direvisi tahun 1564) karya Henry Bullinger.
  • Kredo yang berasal dari sinode tertentu. Misalnya adalah Confessio Fidei Westmonasteriensis (1647) dari Majelis Westminster, Articles of Religion of the Reformed Episcopal Church in America (1875) dari Konsili Umum III Gereja Reformed Episkopal di Amerika, dan Panindangion Haporseaon Huria Kristen Batak Protestan (1951) dari Sinode Godang di Sipoholon.

Kredo yang diakui oleh Gereja Ortodoks Timur berasal dari tiga jenis sumber, yaitu :
  • Kredo yang berasal dari Gereja Perdana dan Apostolik. Misalnya adalah Kredo Caesarea (sebagaimana dilaporkan St. Eusebius, Uskup Cesarea pada tahun 325) dan Kredo Yerusalem (sebagaimana dilaporkan St. Cyrillus, Uskup Yerusalem pada tahun 350).
  • Kredo yang berasal dari konsili tertentu. Misalnya adalah Kredo Nicaea dari Konsili Nicaea I (325), Kredo Chalcedon dari Konsili Chalcedon (431), dan Dekrit Sinode Yerusalem atau Pengakuan Iman Dositheos dari Konsili Yerusalem (1672).
  • Kredo yang berasal dari uskup tertentu. Misalnya adalah Pengakuan Iman Gennadios (1453) karya Gennadios, Patriarkh Konstantinopel; Pengakuan Iman Metrophanes Christopoulos (1625) karya Metrophanes Christopoulos, Patriarkh Aleksandria; dan Ὀρθόδοξος ὁμολογία τῆς πίστεως τῆς καθολικῆς καὶ ἀποστολικῆς ἐκκλησίας τῆς ἀνατολικῆς (1643) atau Pengakuan Iman Orthodoks karya Petrus Mogilas, Metropolitan Kiev.

Kredo yang diakui oleh Gereja Ortodoks Oriental dan Gereja Assyria Timur hanya satu, yaitu Kredo Nicaea Constantinopel dari Konsili Nicaea I (325) dan Konsili Konstantinopel I (381).
Selain itu, Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur juga mengakui beberapa kredo yang disusun oleh beberapa Pujangga Kudus sebelum Konsili Nicaea I (325). Walaupun demikian, kredo-kredo ini kurang mendapat tempat khusus dibandingkan kredo lainnya karena tidak pernah digunakan sebagai ungkapan iman resmi dari pihak Gereja. Kredo jenis ini misalnya adalah Kredo St. Ignatius dari Antiokhia (107), Kredo St. Ireneus dari Lyon (180), dan Kredo St. Gregorius Thaumaturgus dari Neo Caesarea (270).

Lihat pula



Tidak ada komentar:

Posting Komentar